News Update :

Keajaiban Lebah dan Manfaat Madu

Wednesday, July 25, 2012


Lebah madu adalah salah satu jenis serangga dari sekitar 20.000 spesies lebah. Saat ini ada sekitar tujuh spesies lebah madu yang dikenal dengan sekitar 44 subspesies. Semua spesies ini termasuk dalam genus Apis. Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Selain itu mereka juga membuat sarang dari lilin, yang dihasilkan oleh para lebah pekerja di koloni lebah madu.

Al Qur'an juga menempatkan secara istimewa lebah madu yang tercantum dalam surah An Nahl (lebah Madu). dalam salah satu ayatnya (Surah An Nahl ayat 68-69 tertulis:

16:68
16:69
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir".

Dari dua ayat tersebut jelas bahwa misi lebah dibumi adalah untuk mendampingi umat manusia dan menyediakan obat untuk manusia. Bahkan dari kalimat “….dan temnpat-tempat yang dibikin manusia” kita juga bisa mengerti bahwa lebah adalah satu-satunya binatang yang didalam Al Qur’an sudah disebutkan untuk bekerja sama dengan manusia.

Dan Rasulullaah SAW, bersabda : "Ambillah / pergunakanlah olehmu sekalian akan dua obat penyembuh yaitu madu dan al-Qur'an." (Hadis riwayat Ibnu Majah).

Mungkin agak sulit bagi kita untuk memahami mengapa misi menyediakan obat bagi manusia ini begitu pentingnya – sehingga lebahpun diselamatkan ketika terjadi pemusnahan makhluk-makhluk perkasa dijamannya. Misi tersebut akan menjadi lebih mudah kita pahami akhir-akhir ini khususnya bagi kita yang hidup di Tropis.

Inilah Delapan Keajaiban Lebah

Jika diceramati paling tidak ada delapan keajaiban yang dimilki lebah :
1. Dari keragaman spesies dan habitatnya. Lebah madu terdiri dari beberapa spesies dengan ciri fisik dan “tempat mangkal” yang saling berbeda : ada Apis dorsata atau lebah hutan, yang disunda sisebut odeng, dengan daerah penyebaran disekitar wilayah sub-tropis dan tropis Asia seperti Indonesia ( dari Sumatra sampai papua), Filiphina dan sekitarnya. Selain itu, Apis laboriosa yang bisa dijumpai didaerah pegunungan Himalaya.

2. Dari sifat polimorfofismenya yang betul-betul bineka . Setiap anggota koloni memiliki keunikan anatomis, fisiologis, dan fungsi biologis yang sangat berbeda. Selain ada betina yang kelak menjadi ratu (queen) dan jantan (drone ), ada juga kelompok lebah pekerja (worker bees), yang sebenarnya adalah lebah betina namun organ reproduksinya tidak berkembang sempurna. “Pencetakan” jenis kelamin ini sendiri telah disadari jauh-jauh hari, bahkan sejak masih dalam fase awal telur. Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong. Untuk mengeluarkannya sebutir telur, diperlukan waktu 0,5 menit. Setelah mengeluarkan 30 butir, sang ratu akan istirahat 6 detik untuk makan-diletakkannya didasar sel. Telur calon lebah pekerja disimpannya dibagian sel berukuran kecil, tutup yang rata, dan paling banyak jumlahnya. Sementara telur calon lebih jantan ditempatkan di sel yang ukurannya agak lebih besar, dengan tutup menonjol serta terdapat titik hitam di tengahnya. Ada pun telur calon ratu ditempatkan di sel paling besar, tak teratur dan bisanya terletak dipinggir sarang.

3. Dari sisi tatanan kehidupannya . Lebah merupakan insektisida sosial yang senantiasa hidup gotong royong dan saling ketergantungan. Pembagian tugas dan organisasinya sangat teratur, tertib, dan disiplin atas kesadaran sendiri untuk mencapai prestasi seoptimal mungkin sehingga kelangsungan dan kesanggupan membentuk koloni sangat kuat. Disamping ada tugas individual , misalnya lebah ratu tugasnya bertelur terus-menerus; lebah jantan mengawini ratu; sementara kelompok lebah pekerja menjaga dan member makan larva, membangun sel-sel baru dan memperbaiki yang lama, serta memproses nektar jadi madu. Ada juga tugas lain yang diemban secara bersama-sama, yaitu menjaga sarang dari serangan musuh.

4. Mengonsumsi makan yang baik, menghasilkan yang tak kalah baiknya. Hampir semua tanaman berbunga merupakan “ladang” bagi lebah. Dari sana hewan ini mengambil nectar, serbuk sari (pollen) dan air. Nectar adalah suatu senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar necterfier tanaman dalam bentuk larutan, dengan konsentrasi gula bervariasi, mulai 5% smapai 70% atau lebih- makin banyak nectar mengandung gula, makin senang lebah mengunjungi bunga tersebut dan air, antara 40% hingga 80%. Sementara tepung sari, yang dimanfaatkan lebah, terutama sebagai sumber protein, lemak, karbonhidrat, serta sedikit mineral diperoleh dari “antena” atau sel kelamin jantannya tumbuhan. Satu koloni lebah madu membutuhkan sekitar 50 kg tepung sari pertahun. Sekitar separuh dari tepung sari tersebut digunakan untuk makanan larva. Adapun unsur yang dihasilkan, selain madu, yang dipercaya bisa dijadikan makanan dan obat bagi sekian banyak penyakit, terdapat pula royal jelly, bee pollen, lem atau propolis, lilin lebah atau malam (beeswax), serta racun lebah ( bee venom atau apitoxin).

5. Pekerja keras . Lebah pencari pakan merupakan lebah pekerja “ paling senior “ sekaligus tergesit, dengan kecepatan terbang mencapai 65 km perjam, bisa menempuh jarak 46 km nonstop. Bila sedang membawa nektar, diangkut dalam kantong tepung yang ada di kaki, kecepatannya tinggal 30 km perjam dengan kecepatan getaran sayap sebanyak 250 kali perdetik. Untuk mengumpulkan 1 kg madu, seekor lebah harus mengadakan perjalanan 90.000-180.000 kali dan mengunjungi banyak bunga sebelum pulang ke sarang. Ini berarti, jika setiap perjalanan menempuh jarak 3 km pulang pergi, seekor lebah harus menempuh jarak 3 x(90.000-180.000) km untuk menunaikan tugasnya itu.

6. Memiliki cara komunikasi yang khas diantara sesamanya . Selain melalui feromon-senyaewa kimia yang dihasilkan dari kelenjar hipofarink ratu lebah-yang berfungsi mengatur aktifitas lebah-lebah pekerja, sebagai daya tarik seksual atau sebgai kompas penuntun koloni bila sedang migrasi, lebah utamnya dilakukan lebah pekerja mampu berkomunikasi lewat tarian. Saat seekor lebah pemandu (scout) mendapat sari bunga, sebenarnya memasuki sarang, ia akan melakukan gerakan dalam delapan tarian seperti mengibaskan perut , ditengah kerumunan lebah lainnya. Kibasan dan tarian tersebut dilakukan dalam pola berbeda dan terorganisasi. Lewat syarat itu, lebah-lebah pekerja lain dapat mengetahui posisi sumber makanan dimaksud tanpa kesulitan.

7. Arsitek cermat. Lebah membangun sarangnya dalam bentuk sel-sel heksagonal ( segi enam). Disamping sebagai bentuk “gudang” paling efektif untuk menyimpan madu, mesti diakui, bentuk ini pun dapat memerangkap lebih banyak oksigen dan unsur lainnya yang mereka perlukan dibanding bentuk geometris lain, semisal lingkaran atau segi empat. Pembangunan sarang itu sendiri dimulai dari sudut-sudut yang berbeda hingga akhirnya bertemu secara tepat di tengah.

8. Tidak mengganggu kecuali diganggu . Lebah- kecuali yang jantan- dibekali senjata andalan berupa sengat berduri, dengan racun didalamnya . Bagi yang hipersensitif, setiap sengatan dapat menyebabkan reaksi serius. Walau bagi yang tidak hipersensitif, tidak akan menimbulkan dampak apa-apa. Beruntung lebah jarang menggunakannya untuk mengganggu. Baginya, senjata tersebut berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri manakala diusik. Boleh jadi, karena keajaiban yang dimilikinya itulah, lebah dipilih untuk menggambarkan manusia seutuhnya. Karena manusia seutuhnya manusaia mukmin, menurut rasul adalah bagaikan lebah, tidak makan kecuali yang baik dan indah, seperti kembang yang semerbak; tidak menghasilkan sesuatu kecuali yang baik dan berguna, seperti madu dan beragam produk lainnya, diamping mampu beradaptasi dengan baik di berbagai tempat, menerima kebinekaan, suka bergotong royong, ulet dalam bekerja, cermat dan tepat dalam berfikir serta tidak mengganggu, kecuali diganggu.

Khasiat Dan Manfaat Madu



Masalah madu ini, Rasul saw pernah ditegur Allah dengan firman Allah swt, sebagai berikut:
66:1
“Wahai Nabi!, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 66:1)

Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasullulah saw pernah mengharamkan atas dirinya meminum madu hanya untuk menyenangkan isteri-isterinya, maka turunlah ayat ini sebagai teguran kepada Rasul saw. Al Quran menegaskan khasiat madu ini, yakni:

16:69
“Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia (QS 16:69)


Hal ini dipertegas lagi oleh Rasul saw terhadap khasiat madu sebagai obat berikut ini:

“Dari Aisyah ra, Nabi saw, amat gemar pada makanan yang manis-manis dan madu (HR Bukhari)

“Dari Abu Sa’id ra: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasullulah saw dan berkata: “Saudara saya sakit perut”. Rasul menjawab: “Beri ia madu!”. Hal ini dilakukan orang itu sampai tiga kali bolak balik menanyakan kepada Rasul saw, jawabannyapun tetap madu dan madu (HR Buhkari)

Keajaiban Madu

1. Madu Lebah

Madu lebah memangnya diakui dan dari pandangan Islam sendiri ia merupakan penawar pelbagai penyakit. Madu lebah berasal dari tumbuhan berbunga yang menghasilkan nektar. Sehingga kurun abad ke-11, kebanyakkan orang di dunia ini mengakui rasa kemanisan madu yang begitu unik.

Di Amerika Utara madu dihasilkan dalam jus minuman. Madu dihasilkan daripada sarang lebah. Madu mengandung campuran gula monosakarida dan gula polisakarida serta kaya dengan zat yang penting yaitu asam amino, mineral dan vitamin. Dalam masyarakat Melayu madu digunakan untuk tujuan untuk melembabkan muka gadis-gadis. Ini biasa dilakukan pada zaman dahulu, namun masih ada segelintir orang yang meneruskan kebiasaan ini. Madu disapukan pada seluruh muka dan dibiarkan kering, kemudian dibasuh. Lembapan amat penting untuk kulit setelah seharian kita bekerja di bawah sinaran mentari dan suasana hawa dingin. Namun belum ada produk modern yang agak terkenal menggunakan madu untuk kecantikan.

16:68
“Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. (QS. An-Nahl [ 16]:68)

Alam dan isinya memberikan pelajaran hidup bagi manusia. Ia mampu memberikan inspirasi. Bagaimana seharusnya manusia berhubungan dengan manusia lainnya. Dan bagaimana pula manusia mesti berprilaku untuk manusia lainnya. Jika kita menelusuri koloni lebah madu, mereka mampu memberikan contoh yang baik bagi manusia. Mereka memperlihatkan kombinasi perilaku individual serta kerja sama sosial yang menakjubkan. Tak ada yang saling memangsa seperti yang berlaku dalam hukum rimba. Dan jika kemudian meneliti ke sarang lebah, kita dapat menemukan jawaban mengapa sejak awal lebah madu telah mempersona manusia, untuk melakukan observasi terhadapnya.

Sarang lebah, memiliki infrastruktur yang sempurna dan fungsional, terbentuk dari jalinan zat lendir yang berasal dari tubuh mereka. Sarang itu, juga dikonstruksi menjadi sebuah rangkaian sel heksagonal yang sangat sempurna. Terlihat begitu indahnya sarang yang mereka buat secara gotong royong itu.

Seperti diketahui, bahwa sarang ini menjadi tempat bermulanya aktivitas koloni lebah madu. Baik sebagai media pemeliharaan larva maupun pusat pesan, bagi setiap anggota koloni dalam menjalankan tugasnya. Pada tingkat individual, lebah madu terbagi menjadi tiga jenis anggota koloni. Mereka adalah ratu, lebah jantan serta lebah pekerja. Semuanya memiliki tugasnya masing-masing. Dan saling mendukung satu sama lain. Dalam sebuah koloni lebah madu, ratu lebah diperlakukan secara istimewa. Ia mendapatkan pasokan makanan yang berlimpah.

Tujuannya, agar ia mampu menjalankan tugas krusial dalam koloni tersebut, yaitu menghasilkan pheromone, sinyal kimiawi bagi para lebah pekerja yang mengendalikan perilaku mereka. Sang ratu juga memiliki tugas untuk menciptakan 'perekat sosial' yang mengikat semua lebah untuk hidup dalam kebersamaan. Maka menjelmalah sebuah struktur masyarakat lebah yang terorganisasi dengan baik. Mereka menggunakan 'tarian' untuk saling mengkomunikasikan di mana letak sumber-sumber makanan yang mereka perlukan. Tak nampak satu pun dari mereka yang mengunggulkan diri dan egois. Semuanya berada dalam kebersamaan dan kedamaian. Kekaguman kita tentu tak hanya berhenti pada terciptanya hubungan dalam komunitas mereka yang mengagumkan. Namun juga pada produk yang mereka hasilkan, yaitu madu.

Madu merupakan cairan mujarab, yang dihasilkan lebah dari saripati beragam tanaman. Dan madu telah mendapatkan tempat yang istimewa dalam sejarah pengobatan tradisional. Orang-orang Mesir, Assyria, Cina, Yunani dan Romawi kuno memanfaatkan madu untuk menyembuhkan luka dan beragam penyakit.

Baik dalam hadits Nabi Muhammad maupun kitab suci Al Quran, juga memberikan keterangan akan khasiat madu yang menyembuhkan ini. Dalam surat An Nahl (lebah) ayat 68-69 Allah Swt menyatakan: ''Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:

16:69
“'...Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan bagi mereka yang memikirkan''. (QS 16:69)

Kemudian Rasulullah Muhammad juga menegaskan khasiat madu tersebut dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari: ''Madu adalah penyembuh bagi semua jenis sakit dan Al Quran adalah penyembuh bagi semua kekusutan pikiran (sakit pikiran).

“Dari Abu Sa’id ra: Ada seorang laki-laki datang kepada Rasullulah SAW dan berkata: “Saudara saya sakit perut”. Rasul menjawab: “Beri ia madu!”. Hal ini dilakukan orang itu sampai tiga kali bolak balik menanyakan kepada Rasul SAW, jawabannyapun tetap madu dan madu (HR Buhkari)

Maka disarankan bagimu kedua penyembuh tersebut, Al Quran dan madu.'' Para ilmuwan, akhir-akhir ini juga tergerak hatinya untuk melakukan penelitian secara mendalam akan khasiat madu secara ilmiah. Mereka membuktikan bahwa ternyata madu mamang memiliki efek yang menguntungkan pada kondisi medis tertentu.

Pertama, madu dapat digunakan sebagai zat anti bakteri dan jamur. Karena madu ternyata dapat menghambat pertumbuhan bakteri seperti Staphylococcus aureus, patogen tertentu, serta fungi atau jamur, semisal Candida albicans. Dengan konsentrasi 30-50 persen, madu mampu memperlihatkan khasiatnya sebagai antibiotik konvensional untuk infeksi saluran kencing.

Kedua, madu digunakan sebagai anti mencret. Dengan konsentrasi hingga 40 persen, madu memberikan efek bakterial yang akan menghambat laju sejumlah bakteri yang menyebabkan mencret serta disentri, seperti Salmonella, Shigella, enteropatogenik E coli, dan Vibrio cholera. Dalam sebuah studi, madu dengan cairan rehidrasi oral mampu mengurangi durasi bakteri baik pada anak-anak maupun bayi yang menderita mencret.

Ketiga, madu dapat digunakan sebagai penyembuh luka dan anti-inflammatory (luka bakar). Madu memiliki arti penting dalam menyembuhkan luka bakar, infeksi bekas operasi. Ia sangat liat, sehingga mampu menyerap air yang berada di sekitar jaringan kulit yang terbakar. Kita bisa merujuk pada sebuah studi yang dilakukan di Afrika Barat. Dalam studi itu, penyembuhan luka pada wanita setelah menjalani vulvectomy (operasi pada vagina) akibat kanker vagina, memakan waktu lebih cepat dengan menggunakan madu. Penggunaan madu juga disarankan untuk mengurangi tajamnya bau yang diakibatkan borok pada orang yang berpenyakit kusta.

Keempat, madu dapat digunakan sebagai zat antitusif dan ekspektoran. Madu yang diandalkan sebagai obat batuk ini terkait dengan kemampuannya untuk mencairkan dahak dan melegakan tenggorokan.

Kelima, madu sebagai sumber nutrisi. Madu yang tak terkontaminasi sangat sehat, makanan yang alami, dan mengandung banyak energi. Karena mengandung karbohidrat, protein, lipid, enzim dan vitamin. Satu sendok madu mengandung 60 kalori, serta mengandung 11 gram karbohidrat, 1 mg kalsium, 0,2 mg zat besi, 0,1 mg vitamin B dan 1 mg vitamin C. Madu kini telah tersedia secara luas di kalangan masyarakat.

Meski khasiat madu belum sepenuhnya diketahui masyarakat secara luas. Dan kalangan ilmuwan juga dituntut untuk melakukan penelaahan mendalam mengenai khasiat madu dan mampu menggunakannya dalam cakupan yang lebih luas. Keajaiban madu telah diungkapkan dalam dalam Al Quran maupun sunah secara indah, lebih 14 abad lalu. Penjelasan kedua rujukan suci mengenai madu ini, juga telah merambah dunia sains modern yang telah menerima dan melakukan penelahaan lebih mendalam atas penggunaan madu. Al Quran memang bukan sekadar tuntunan hidup, tapi juga sumber ilmu pengetahuan.


2. Madu "Makanan Istimewa" untuk Kebugaran Tubuh

Dengan demikian Madu ternyata tak cuma nikmat diminum. Si kental manis asam ini juga baik untuk kesehatan tubuh pengonsumsinya. Bahkan, ia sudah mulai dilirik sebagai bahan obat. Padahal, sebenarnya madu merupakan cadangan pakan bergizi tinggi bagi anak-anak lebah. Wajar kalau kemudian madu dimasukkan ke dalam kelompok bahan makanan bergizi oleh manusia.

Sebagian masyarakat Indonesia yakin kalau madu merupakan cairan alami yang enak dan manis. Kita juga beranggapan, madu kental itu sebagai "makanan istimewa" untuk kebugaran tubuh. Serta katanya, mampu menjaga lestarinya kemampuan seksual seseorang. Menurut sumber kepustakaan, setiap 1.000 g madu bernilai 3.280 kalori. Nilai kalori 1 kg madu sama dengan 50 butir telur atau 5,575 l susu, atau 1,680 kg daging.

Sebetulnya, khasiat madu amat berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi. Yakni fruktosa 41%, glukosa 35%, dan sukrosa 1,9%. Serta unsur kan-dungan lainnya, seperti tepung sari ditambah berbagai enzim pencernaan. Lalu ada vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, antibiotika, dan lainnya. Meski sama manisnya, perlakuan tubuh manusia terhadap madu yang manis itu berbeda dibandingkan dengan gula atau gula pasir. Madu dapat diproses langsung menjadi glukogen, sedangkan gula harus diproses terlebih dulu oleh enzim pencernaan di usus. Dengan demikian tubuh manusia bisa lebih cepat merasakan manfaat madu dibandingkan dengan gula pasir. Dari beberapa hal itu, rasanya bisa disimpulkan kalau madu bisa memberikan manfaat sangat penting dalam kehidupan manusia.

Tambahan Khasiat dan Manfaat Madu Menurut Uji Klinis :
  1. Meningkatkan kekuatan tenaga fisik.
  2. Mencerahkan mata, memutihkan dan menguatkan gigi.
  3. Mencerdaskan otak orang dewasa dan kanak-kanak.
  4. Menjadikan kulit lebih licin dan halus (awet muda).
  5. Madu dan sarang lebah madu merupakan bahan asas kepada krem kulit, lipstik dan losyen tangan.
  6. Mempercepat penyembuhan luka terbuka, melawan Jangkitan dan meningkatkan daya ketahanan badan.
  7. Menghilangkan panas badan, batuk, selsema, meredakan urat saraf, menstabilkan sistem pernafasan, menguatkan jantung, mengelakkan kencing manis, darah tinggi dan melembapkan kerongkong serta menghilangkan serak suara.
  8. Memperkuat janin yang lemah dalam kandungan ( rahim ).
  9. Membantu menjaga stamina dan kesehatan Ibu Hamil karena memberikan asupan gizi yang tinggi bagi pertumbuhan janin yang sehat selama dalam kandungan Membantu perkembangan otak bayi, karena setiap harinya otak terus berkembang sampai dengan usia 5 tahun. Untuk itu ia membutuhkan gizi yang tinggi.
  10. Mengobati luka bakar.
  11. Madu memiliki spesifikasi anti proses peradangan (inflammatory activity anti).
  12. Meningkatkan nafsu makan Anak-anak ( adanya unsur vitamin B yang lengkap dalam madu), dan mempercepat pertumbuhan fisik sehingga anak tumbuh sehat , lincah dan riang serta tahan penyakit. ( H.Mohamad , 2002 ).
  13. Mengembalikan stamina dari kelelahan dan stress. Makanan terbaik yang sangat diperlukan bagi manula yang organ pencernaannya sudah mulai berkurang fungsinya, karena madu adalah sumber energi dan gizi yang dapat diserap langsung oleh tubuh .( Kesehatan 2001 ).
  14. Bila digunakan untuk bersikat gigi bisa memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi, mengobati sariawan dan gangguan mulut lain.
  15. Dengan menggunakan cairan madu berkadar 90% (madu dicampur air hangat) dua hari sekali di bagian-bagian yang terinfeksi di kepala, diurut pelan-pelan selama 2-3 menit, madu dapat membunuh kutu, menghilangkan ketombe, memanjangkan rambut, memperindah dan melembutkannya serta menyembuhkan penyakit kulit kepala.

Share this Article on :
 
Copyright © 2010-2011 FadhilahIslam.Blogspot.com./ All Rights