News Update :

Cara Mudah… 100% Untuk Masuk Surga

Wednesday, September 30, 2009

Pada zaman sekarang ini, kita terbiasa dengan kehidupan yang serba mudah, sehingga urusan agama yang hanya memerlukan sedikit susah payah pun kita enggan menanggungnya. Oleh karena itu, saya saya akan meriwayatkan hadits lainnya secara ringkas, yaitu 40 hadist yang di sabdakan Rosullullah saw. dalam satu kesempatan. Hadits ini sangat baik karena beliau telah meringkas semua keperluan agama dengan cara yang langka. 40 hadits telah disebutkan dalam Kanzul-Ummal oleh alim ulama dahulu dan oleh ulama mutaakhkhirin (kemudian) yaitu Maulana Qatbuddin Muhajir Makki rah.a.. Biarlah mereka yang memiliki semangat agama yang tinggi untuk menghafalnya. Karena dengan amalan yang sedikit ini mereka akan menerima ganjaran yang sangat banyak. Adapun hadits tersebut berbunyi :


Dari salman ra., saya bertanya kepada Rosullallah saw. tentang empat puluh hadits yang menyatakan, “Barang siapa di antara umatku yang menghafalnya maka akan masuk surga.” Saya bertanya, “Apakah itu ya Rosullullah?” Beliau bersabda :

  1. Beriman kepada Allah swt, yaitu atas diri-Nya, Dzat-Nya dan Sifat-Nya.
  2. Beriman kepada hari Kiamat.
  3. Beriman kepada Malaikat-malaikat.
  4. Beriman kepada Kitab-kitab.
  5. Beriman kepada para Nabi.a.s..
  6. Beriman kepada kehidupan setelah mati.
  7. Beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk, bahwa semua itu berasal dari Allah swt.
  8. Bersaksi bahwa tidak ada yang patut di sembah kecuali oleh Allah swt, dan Nabi Muhammad adalah pesuruh Allah.
  9. Mengerjakan shalat tepat pada waktunya dengan menunaikan wudhu dengan sempurna. Wudhu yang sempurna adalah memenuhi adab-adab mustahab dalam berwudhu. Dan ‘pada setiap waktu shalat’ bermakna memperbarui wudhu di setiap waktu shalat, walaupun masih ada wudhu shalat sebelumnya. Inilah yang mustahah. Dalam shalat, hendaknya memenuhi sunah-sunah Mu’akkadah dan Ghairu Mu’akkadah. Riwayat lain menyebutkan bahwa meluruskan shaf shalat juga termaksuk mendirikan shalat. Mengisis shaf yang kososng termaksuk dalam pengertian mendirikan shalat.
  10. Menunaikan zakat.
  11. Berpuasa pada bulan Ramdhan.
  12. Apabila engkau memiliki harta maka kerjakanlah haji. Mengumpulakan harta biasanya di jadikan alasan agar tidak pergi haji. Dengan demikian, maksud yang sebenarnya, bukan hanya jika ada kemampuan harta saja kita laksanakan haji, tetapi juga syarat-syarat lainnya. Jika mampu, maka wajib berhaji.
  13. Shalat dua belas rakaat (sunah Mu’akkadah) setiap hari. Perincian mengenai ini telah diterangkan dalam riwayat yang lain, yaitu apabila Shubuh dua rakaat, qabla Zhuhur empat rakaat, ba’da Zhuhur empat rakaat, ba’da Maghrib dua rakaat, dan ba’da Isa dua rakaat.
  14. Jangan tinggalkan shalat Witir tiap malam. Karena shalat Witir itu wajib (menurut madzhab Hanafi, sedangkan menurut madzhab Syafi’I adalah sunah Mu’akkadah), dan menunaikan lebih penting dari ibadah sunnah yang lainnya. Oleh karna itulah di gunakan kata-kata yang tegas.
  15. Jangan mnyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.
  16. Jangan mendurhakai kedua Orang Tua.
  17. Jangan memakan harta anak Yatim dengan cara zhalim. Memakan harta anak yatim dalam keadaan tertentu dibolehkan dengan aturan kaidah yang berlaku.
  18. Jangan meminum arak (minuman berakohol dan NARKOBA).
  19. Jangan berzinah.
  20. Jangan bersumpah palsu dengan menyebut nama Allah swt.
  21. Jangan berkata palsu.
  22. Jangan menuruti hawa nafsu.
  23. Jangan bergibah terhadap sesama muslim.
  24. Jangan membuat tuduhan palsu kepada wanita suci.
  25. Jangan dengki kepada saudaramu sesama muslim.
  26. Jangan menyibukan dirimu dalam kesia-siaan.
  27. Jangan ikuti orang yang membuang-buang waktunya.
  28. Jangan kamu ucapkan kepada orang yang pendek, “Wahai si pendek,” dengan maksud menghinanya. Boleh memanggil seseorang dengan sebutannya yang lain, tetapi tidak berniat untuk menunjukan aibnya. Misalnya memanggil orang pendek dengan sebutan. “Hai kamu yang pendek,” dengan tujuan menunjukan aibnya, maka ini tidak dibolehkan.
  29. Jangan bergurau dengan menjadikan orang lain sebagai sasarannya.
  30. Jangan memfitnah sesama muslim.
  31. Bersyukur kepada Allah swt atau segala nikmat-Nya.
  32. Bersabar dalam menghadapi segala musibah dan bala bencana.
  33. Jangan merasa aman dari azhab Allah swt.
  34. Jangan memutuskan tali persaudaraan di antaramu.
  35. Bersillaturrahmilah dengan mereka.
  36. Jangan mengutuk salah satu makhluk Allah swt.
  37. Perbanyaklah tasbih, takbir, dan tahlil.
  38. Jangan meninggalkan shalat Jum’at dan shalat dua Hari raya.
  39. Ketahuilah bahwa apa saja yang menimpamu adalah takdir dan tidak dapat dicegah. Dan apa saja yang ditakdirkan tidak mungkin dapat terhindar darinya.
  40. Jangan meninggalkan tilawat Al-Qur’an dalam keadaan bagaimanapun.

Salman r.a bertanya kepada Nabi saw., “Jika seseorang mampu menghafal hadits tersebut, apa ganjarannya?” Sabda beliau, “Allah akan membangkitkannya bersama Anbiya dan ulama.”

Barang siapa orang yang telah melakukan dosa yang dilarang Allah swt, maka bertaubatlah (taubatan Narshuha) Allah maha mengampuni dosa hambanya. Semoga Allah swt, dengan limpahan rahmat karunia-Nya mengampuni dosa kita dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba yang shalih. Amin.

Dengan penuh hormat dimohon kepada para pembaca untuk mendoakan hamba yang penuh dosa ini beserta Keluarga dengan doanya yang mulia.



Hasan Syeahroni
Disusun ulang: Rabu, 30 September 2009

Penulis:
Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi
Basti Hasrat Nizhamuddin New Delhi, India
Kamis, 29 Dzul Hijjah 1348 H
Share this Article on :
 
Copyright © 2010-2011 FadhilahIslam.Blogspot.com./ All Rights